tag:blogger.com,1999:blog-62765034965217248682024-03-14T01:48:41.574-07:00wulandariNyanyian Gadis KecilWulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-18976439342566068232009-01-09T21:47:00.000-08:002009-01-09T22:10:35.155-08:00Selembar Kertas.......<div align="left">Kemarin.............</div><div align="left">Selembar kertas putih itu</div><div align="left">Pernah beralurkan sebuah cerita</div><div align="left">Sempat bertuliskan kata - kata mutiara</div><div align="left">Rangkaian puja dan puji doa suci</div><div align="left">Sempat pula terlukis sosok mungil nan cantik</div><div align="left">Yang ku isi dengan warna - warni senyuman</div><div align="left"></div><div align="left">Namun sejenak kemudian..................</div><div align="left">Lembaran kertas putih itu</div><div align="left">Berhamburan jatuh ke tanah</div><div align="left">Tersobek - sobek hingga hilang bentuk</div><div align="left"></div><div align="left">Aku berontak.............</div><div align="left">Namun aku tidak berdaya</div><div align="left">Ku ambil sobekan demi sobekan itu</div><div align="left">Ku satukan lagi dengan kasih yang tersisa</div><div align="left">Hingga sosok mungil itu bisa ku pandangi lagi</div><div align="left"></div><div align="left">Aku tersenyum..............</div><div align="left">Menatap lembaran kertas putih itu lagi</div><div align="left">Yang kini telah terbingkai manis</div><div align="left">Tanganku tergoda menyentuhnya</div><div align="left">Mengusap wajahnya dengan warna pelangi </div><div align="left">Dan menuliskan kembali kata - kata baru</div><div align="left">Yang sarat makna.............</div><div align="left"></div><div align="left">Namun sejenak kemudian..............</div><div align="left">Sang Bayu merampasnya</div><div align="left">Bingkai itu berserakan..........</div><div align="left">Hancur tiada berbentuk</div><div align="left">Hingga yang tersisa kini hanya serpihan</div><div align="left">Dan selembar kertas yang senantiasa tergenggam</div>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-45392078899935026722009-01-09T05:48:00.000-08:002009-01-09T21:19:14.253-08:00Nyanyian Hati.........<div align="left">Aku berdiri pada persimpangan</div><div align="left">Kaki kananku memintaku kekiri</div><div align="left">Namun kaki kiriku berkehendak lain</div><div align="left">Tapi hatiku..............?</div><div align="left">Menjerit untuk sebuah keputusan</div><div align="left"></div><div align="left">Aku hanya bisa terdiam</div><div align="left">Sunyi...................</div><div align="left">Mulutku tertutup rapat tiada bergeming</div><div align="left">Mataku menatap dalam kekosongan</div><div align="left">Nafasku bergetar dalam ruang yang sesak </div><div align="left">Berat....dalam balutan rasa</div><div align="left"></div><div align="left">Aku berdiri...........</div><div align="left">Bertahan dikedua kakiku yang semakin lemas</div><div align="left">Mencoba tegak dengan badanku yang mulai rapuh</div><div align="left">Aku ingin berlari...........!!!</div><div align="left">Namun paku - paku ini.............</div><div align="left">Menancap kokoh di kedua kakiku</div><div align="left">Menahanku untuk selalu tetap berdiri</div><div align="left"></div><div align="left">Aku ingin teriak............!!!</div><div align="left">Namun bibirku terkunci rapat</div><div align="left">Meski hatiku berontak keras...............</div><div align="left">Untuk sebuah pengharapan</div><div align="left"></div><div align="left">Ku hendak bersandar sejenak........</div><div align="left">Namun angin itu menghempasku.....!!!</div><div align="left">Menoreh luka lama yang telah mengering</div><div align="left">Hingga ku tiada mampu lagi</div><div align="left">Untuk tertawa apalagi menangis</div>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-84547342039353675252008-12-28T17:42:00.000-08:002008-12-28T22:25:55.269-08:00# J e L a N g T a H u N B a R u 2 0 0 9 #<p>Pagi ini...suasana lobby tempatku bekerja betul - betul rame. Maklum...sudah 3 hari ini hunian di tempatku bekerja sampai over book alias kita sampai nolak tamu untuk menginap karena kamar sudah terisi penuh. Suasananya begitu riuh dan aku bertugas hanya seorang diri. </p><p>" Tapi....aku sempatkan diri posting, biar tambah seru...!! He he he ....." </p><p>Belum lagi bunyi telpon " kraaang.....kriiing.....kraaang...kriiing " !!! Tamu minta inilah...itulah...tanya ini tanya itu...belum lagi ada tamu yang bayar atau hanya sekedar menyapa...." Selamat pagi ". "Wah...bingung juga nih...!!". Syukur2 tidak ada tamu yang complain. "Jadi...bisa dibayangkan " kan bagaimana sibuknya ? " Padahal... setiap saat kita di harapkan selalu yang ramah dan murah senyum ke para tamu. Katanya sih " service is number one ", begitu kata Bos.....!!. </p><p>" Yaaaa....lumayan juga sih, banyak tamu jadi banyak income nih ". Hotel tempatku bekerja memang pas banget buat tamu2 transit, karena lokasinya yang strategis. Jadi...kalau tamu datang sudah malam dari penyebrangan Gilimanuk mereka mesti transit dulu, karena kalau dilanjutkan akan kemalaman dan tentunya beresiko ' kan ? " Jadi.... mau tidak mau mereka harus menginap dulu untuk semalam. </p><p>Semalam ada 2 group dari Jakarta yang menginap dan mereka sudah booking dari sebulan sebelumnya. Ditambah lagi tamu2 yang datangnya walk in. Maklum...mau akhir tahun dan mereka mau menyambut tahun baru di sini, <strong>*</strong><strong> Pulau Bali *</strong>. Iya....tidak terasa tahun 2008 masih tinggal beberapa hari lagi dan bersiap - siap menyongsong terbit mentari 2009. </p><p align="center"> " Semoga di tahun baru ini kita bisa lebih baik dari tahun kemarin " </p><p align="center"> <strong><em><span style="font-size:130%;">" Selamat Tahun Baru 2009 "</span></em></strong></p>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-5139767543547971262008-12-09T06:44:00.000-08:002008-12-10T01:03:42.760-08:00B a H a G i A k U......<p align="center"><span style="color:#000000;">Puji syukur....</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Kata itulah yg terucap saat ini</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Atas segala kasih dan cinta</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Segala perhatian dan doa tulusnya</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Yang begitu murni........</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Atas segala sayang dan pengorbanan</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Menyeruak masuk dalam jiwaku</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Mengisi relung hatiku kini</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Dari orang - orang terkasih dan tersayang</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Insan - insan terpilih yg membawa kedamaiaan</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Yang ada buatku saat ini</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Menebar senyum......:) :) :)</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Dalam lembar hidupku kini......</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Hanya terimakasih ku sanggup sampaikan</span></p><p align="center"><span style="color:#000000;">Dan tetes air mata bahagiaku.....</span></p><p><span style="color:#000000;">Note : tiada bisa ku sebutkan satu persatu...all of u is the best !! Thanks a lot...</span></p>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-29657961570086079062008-12-09T03:53:00.000-08:002008-12-10T01:30:49.752-08:00Wulan...mutiara hatiku<p align="center">" Sepi dan sunyi "....itu yang ada dalam benak ku saat ini, hanya alunan musik rindik yang terdengar di telingaku. Mengalun begitu meneduhkan...seolah menggambarkan kedamaian hatiku kala pikiranku menerawang teringat akan senyum mungilnya. Iya....ku teringat akan dia.....!! Dia yang memberi hidup dan mampu membuat kaki ini tetap berdiri tegak menghadapi hidup. Ya... hidup...!! Hidup ini begitu bermakna dan perlu di maknai....</p><p align="center">" Wulan....aaacchhh...Wulan..." Mutiara kecilku yang menghiasi hari2 saat lelahku dengan senyum manjanya. Saat ku sedih, wulan ceriakan dengan senyum mungilnya. Saat ku redup, dia terangi dengan sinar cintanya. Kala ku gundah dia hibur aku dengan canda cerianya...segalanya darimu dan untukmu...WULAN.</p><p align="center">Penguatku dalam menapaki hidup ini, kadang ku berpikir...?! " Apakah aku bisa melewati setapak ini yang penuh akan kerikil2 tajam yang setiap saat bisa saja menggores kulitku... ?? " " Atau...mampukah aku mengambil keputusan saat ku berada pd persimpangan....jalan mana yg harus ku pilih... ?? ". Kembali....wajah dan senyum manisnya melintas memenuhi pikiranku..hingga ku tersadar.....!! " Ya......aku bisa......!! " </p><p align="center">Memang benar...... apa yg di bilang oleh HRD tempat aku bekerja dulu, bahwa " Hidup ini sangat begitu berarti. Harus sabar dan tetap kuat, karena dalam hidup ini yang kita cari cuma satu.....yaitu KEBAHAGIAAN !! Meski seadanya... tetapi kita bisa menemukan rasa itu, tetap merasa hidup dan jiwa ini senantiasa gegap gempita." Pesan mulia itulah yg sampai saat ini ku pegang terus dan akan selalu ada dlm setiap langkah hidup ini.</p><p align="center">Dan untuk itulah....ku selalu ada dan bertahan demi si kecil Wulan...<em><span style="font-family:lucida grande;">LOVE</span></em></p>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-31553415234827574382008-12-09T01:29:00.000-08:002008-12-09T02:32:06.599-08:00ketar-ketir<div style="text-align: justify;">“Tiga malam aku tidak tidur", menanti puteriku di sini, sudah tiga hari ini ia sakit.<br /><br />Agaknya rasa itu akan menuliskan lanjutannya, mungkin akan menyebutkan yang ditunggu-tunggu akan penderitaan ibunya, akan tetapi menyebutkan kehadiran yang lebih lagi. dan yang ditunggu-tunggu adalah kehadiran setiap saat ibunya, akan tetapi rasa untuk menunggu itu hanya merupakan coretan dari atas ke bawah, agaknya pada saat itu rasa sakit itu akan menular dan datang menyerang ibunya.<br /><br />Wulan, anakku berlutut. Tak dapat ditahan lagi beberapa tetes air mata membasahi pipinya. Baru sekarang dia dapat menangis, biarpun hanya beberapa tetes air mata. Dia telah banyak memikirkan akan perjuangan dan ketulusan kasih seorang ibu. <p class="MsoNormal">ibunya hidup menderita tekanan batin. Pantas saja ibunya menanggung yang tak pernah terbalas itu, dan tak pernah dapat melupakan kasihnya kepada aku anaknya. Salahkah sikap ibunya itu? Tidak, tidak! Kehidupan ibunya telah banyak menderita oleh peristiwa itu dan ibunya hanya dapat bertahan hidup untuk mengasuh aku terlebih jika aku sakit seperti sekarang ini.</p> <p class="MsoNormal"><o:p>D</o:p>an setelah tahu bahwa anaknya sakit, otomatis ibuku merasa "ketar-ketir" memikirkan aku yang terbaring lemah. Ibuku jauh-jauh datang ke orang pintar hanya untuk melihat bagimana kondisiku yang sebenarnya, "kok, penyakit anakku ngak pernah sembuh-sembuh," ujarnya. Untuk diketahui aku sakit lemas seperti ini berlanjut sampai dua minggu, semacam sakit (<span style="font-style: italic;">medewa</span>) panas yang disertai bintik-bintik disekujur tubuh. Dan pula ibuku bersusah payah mencari keluarga untuk minta bantuannya. Dan dia telah lakukan semuanya itu dengan iklas. </p> <p class="MsoNormal">“Ibu.... ahhh, Ibu, ampunkan anakmu.... ini!” Aku meratap dan merasa menyesal sekali, yang teringat akan kasih ibuku yang tulus, akan penderitaannya, yang mana sejak masih bayi aku tetap dalam dekapannya dan tak pernah terpisahkan dalam setiap langkah hidupnya!. TENGKAYU MOM? </p><p class="MsoNormal">Ketika aku tiba dekat jalan yang menuju ke mulut tebing, rasa ketir ini justru merasa ngeri karena mengira bahwa tentu anaknya ini akan melihat sebuah drama kehidupan dari sebuah balas budi yang tiada berkesudahan. Akan tetapi, betapa heran hatiku ketika melihat tempat itu sudah bersih, tidak nampak sebuah cela dari seorang manusia dan sebagai gantinya, di situ terdapat gundukan cinta iklas-seiklas-iklasnya yang teramat besar. Merupakan sebuah cinta!</p><p class="MsoNormal"> Agaknya, semua cinta itu dikubur menjadi satu di dalam hatinya. Siapa yang mengubur? Tempat itu jauh dari kehidupan ketar-ketir yang menggangu<st1:city st="on"></st1:city>. Dan hanya cinta kasih seorang anak yang mampu membangkitkan segalanya menjadi satu dan utuh.<br /></p> <p class="MsoNormal"><br /></p><br /></div>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-45592157909601788632008-11-06T00:51:00.000-08:002008-11-06T01:43:51.537-08:00"Siapa di Luar Yang Mengetuk Pintu?"<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SRK7KqZ4VGI/AAAAAAAAAC4/EtIp3OhADZw/s1600-h/DSC01279.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SRK7KqZ4VGI/AAAAAAAAAC4/EtIp3OhADZw/s400/DSC01279.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265476706205455458" border="0" /></a><br />"Siapa di luar yang mengetuk pintu?" tiba-tiba terdengar pertanyaan dari dalam, suara lembut namun nyaring dan mengejutkan hatiku sendiri. Walaupun sebelumnya aku mengharapkan memperoleh jawaban yang pasti, namun siapakah dia?.<br /><br />"Aku... eh, yang kemarin itu lho...," ujar seorang laki-laki yang memang di kenal sebelumnya, yang tetap berusaha untuk masuk melalui celah pintu hatiku. Sekecil apapun, mereka akan..?<br /><br />Hening sejenak, lalu suara hatiku bertanya lagi. "Apa kehendakmu?" ,<br /><br />"Saya…..????” Jawabnya, tanpa berani menyebutkan kemauannya secara jelas, yang mungkin oleh temannya telah dipesan agar dia tidak memperkenalkan apa maksud sesungguhnya. Seolah mereka telah bersepakat untuk menyembunyikan kehadirannya jika ingin berusaha mengetuk-ngetuk pintu hati yang sudah padat ini.<br /><br />Kejadian ini kerap berulang-ulang terjadi, jadi semakin seringlah aku mendongakkan kepala ini dan berkata, "Siapa di luar yang mengetuk pintu?".<br /><br />Dan akhirnya, "Tanpa jawaban yang jelas......!" SIAPAKAH?<br /><br />Daun pintu berderit dan aku melangkah mundur. Ketika daun pintu terbuka, muncullah seorang laki-laki dan aku memandang dengan mata terbelalak, tertegun karena kagum dan heran. Dan kali ini, sama sekali tidak seperti yang diduganya, dia adalah..(#@#$$$$$@@@#@!?*^&%$$S@@@@#!!?)...............?Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-39418904036422399872008-08-23T23:26:00.000-07:002008-08-24T02:05:39.293-07:00sebuah penantian<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SLEdxXK9TwI/AAAAAAAAACw/Zi3zeYxJE48/s1600-h/DSC09703.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SLEdxXK9TwI/AAAAAAAAACw/Zi3zeYxJE48/s400/DSC09703.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5238000575479369474" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Suatu saat aku berharap seperti ini..,?<br />"Mungkin matamu yang lembut itu, atau mulutmu yang selalu tersenyum atau juga hidungmu yang cupingnya dapat kembang kempis lucu, atau rambutmu yang hitam panjang awut-awutan itu, menarik hatiku. Atau kesemuanya ditambah kesederhanaanmu, kelembutanmu, pakaianmu yang sederhana namun bahkan menonjolkan keindahan bentuk tubuhmu, waah, pendeknya engkau manis menarik!, ditambah lagi keanggunan serta ketulusan yang kamu milki tleah mampu merekuh hatiku sedemikian rupa dan sepantasnyalah aku bertemu dengan seorang dewi atapun bidadari yang hanya diperuntukkan bagi hidupku ini, " ujar dia entah siapa, namun seorang yang memiliki ketulusan.<br /><br />Bukan, bukan perayu kurang ajar yang mempunyai niat buruk," pikirku saat itu. Pria ini lain sama sekali daripada para pria lainnya. Pria lainnya yang kujumpai, selalu memandang kepadaku dengan sinar mata yang jelas membayangkan kebangkitan nafsu berahi, senyum-senyum buatan untuk memikat, kata-kata rayuan yang juga isinya penuh dengan daya pikat, mata dan mulut yang jelas mengandung kekurangajaran.<br /><br />Akan tetapi pria ini lain sama sekali. Biarpun rayuannya maut, lebih manis dan menyenangkan dibandingkan semua rayuan yang pernah didengar olehku, namun sinar mata pria ini polos dan bersih dari nafsu, dan tidak ada nampak bayangan keinginan untuk memikat, apalagi kurang ajar, tersirat ketulusan cinta dan maksud hatinya memeang diperuntukkan untuk memuja wanita diatas segalanya. Maka hati kecil ku pun tertawa ringan,,,ehmmmm<br /><br /><br /></div>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-33899406258889602832008-08-02T22:35:00.000-07:002008-11-06T00:50:33.421-08:00Puisi Ketulusan Dari "Ipanks Blog"Goresan sadar yang diberikan oleh <a href="http://ipanks.blogspot.com/">Ipanks Blog</a>, dalam komentnya di artikel "Menelanjangi Kasih Bunda", terselip puisi yang membuatku semakin bangga dan mendapat tempat sebagai sosok seorang ibu,,terima kasih kepadamu wahai si peneduh hati,, moga sorga itu menyatu dalam hidup dan pinta damai mu....<br /><br />Mother - Ibu Aku sangat bangga pada Ibu<br />Kau adalah pahlawan hidupku<br />Aku teringat masa kecilku<br />Dikala aku terjaga dari tidurku<br />Ibu bangun dan membelaiku dengan hangat<br />Ibu bisikkan kalimat-kalimat indah<br />Agar aku bisa terlelap kembali<br /><br />Semua kenangan yang indah<br />Terbayang kembali di sore ini<br />Takkan pernah kulupa<br />Tangan Ibu yang lembut menggandeng jari-jari kecilku<br />Ibu jaga dengan sepenuh hati<br />Ibu peluk agar tidak pernah terlepas....Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-77148808984713921652008-08-01T23:43:00.001-07:002008-08-02T03:22:45.019-07:00Menelanjangi Kasih Bunda!<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SJQ0aXQLS3I/AAAAAAAAACY/HpZsssYnC3s/s1600-h/DSC_0254.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SJQ0aXQLS3I/AAAAAAAAACY/HpZsssYnC3s/s400/DSC_0254.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5229862694807096178" border="0" /></a>Waktu kian berputar, menelisik sennyawa hidup yang harus kupahami. Catatan di ambang senja ini mungkin akan pula mewakili sekilas hidupku yang mulai dipertanyakan oleh anakku...Perlahan dia sudah berani membuka helai kisah dengan kata-kata "kenapa"??.<br />Achh... mengapa nak..? engkau telanjangi ibu dengan kisah yang sudah mulai kering dengan air mata ini,,, akan tetapi jangan-jangan air mata anakku akan mampu pula mengisi dan mengepung kelopak mata agar terisi kembali?.<br />Jangan nak?, ibumu sudah merasa bahagia dan sudah belajar bagaimana menimba kebijaksanaan agar tidak larut dalam kepedihan lagi. Janganlah kau usik kembali kenangan itu?, ketika darah mengalir di sudut bibir ayahmu, tangan kanan ibumu gemetar pilu menyeka di tubuh dinginnya. sedangkan di tangan kiri ibumu, engkau menangis tiada henti seolah tidak percaya bahwa nafas dan cinta kasih ayah tercinta hilang di saat engkau berumur dua bulan.<br />Seketika ibu goyah!! roboh tanpa bentuk,, Kenyataan yang sulit untuk menerima warna baru pada kehidupan ini.<br />Saat itu nak.., ibu telanjang!!, namun perlahan kurajut kembali hidup ini dengan benang-benang kasih bersamamu dan telah menjadi kesatuan yang tak terpisah. Tiada kata menyerah ataupun rasa gundah gulana, kalbu tetap menjerit itupun jika engkau mengambang dalam kalbu selalu mengungkit di masa penutupan halaman terakhir ayahmu.<br />Di sana, ayah pasti melihat cinta dan kasihnya memberi jiwa atau kekuatan kepada buah hatinya Wulan!!, jadi, jangan telanjangi ibu lagi dengan kenagan duka ya.. ,,?".<br />Tapi esok pagi, yakinlah terus melintas bayangan cinta kita, mari kita rasakan dan maknai air mata yang membelah ke dua pipi dan terus mengalir apa adanya walaupun diselingi derai gerimis, ibu siap menuturkan masa itu dengan cermin yang berbeda. "bubu manis ngih sayang??,"<br /></div>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-14207719266922627132008-08-01T23:43:00.000-07:002008-08-01T23:44:28.614-07:00Anakku..Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-43912033574545440862008-07-29T07:30:00.001-07:002008-07-29T08:24:35.311-07:00Lima Jam!!<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_gFms_5VYs9k/SI8fa1btd5I/AAAAAAAAAJ4/vg9YT808lRM/s1600-h/DSC09707.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_gFms_5VYs9k/SI8fa1btd5I/AAAAAAAAAJ4/vg9YT808lRM/s400/DSC09707.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5228432238280800146" border="0" /></a><span style=";font-family:verdana;font-size:100%;" >Sehari, selama lima jam alur hidup jiwaku menari liar dalam kekosongan. Sering aku bersama si kecil mengisi waktu lima jam tersebut dengan gerai canda tawa, akan tetapi sia-sia belaka. Bahkan di sisi lain kucoba tuk menjalani hidup itu apa adanya, walaupun tekanan pihak luar tetap marangsek ganas berusaha mengisi lima jam waktu kosongku. Mereka berusaha menyentuh hidupku dengan bahasa dan gerak tubuh yang mencurigakan, ehemm ngak semua sihh??.<br />Jam ke lima, aku dibangunkan oleh aktifitas baru. Sibuk!, namun kenyataannya mampu menyembuhkanku, bertandang ke dalam kehidupan yang menurut kami sudah mulai bermakna dan penuh gairah. Pagi-pagi sekali, selain masak sarapan, juga kusiapkan air panas tuk' memandikan si kecil, maklum dia sudah mulai sekolah taman kanak-kanaknya. Lima jam itu kami jalani hidup semakin riang, penuh arti dan memiliki semangat baru.<br /></span><span style=";font-family:georgia;font-size:100%;" >Selepas <span style="font-family: verdana;">pukul 10, selama lima jam kutunggu aktifitas rutin yakni kerja siff sore. Di sini selama lima jam rutinitas kerja sebagai resepsionis di sebuah hotel, keramahan dan senyum tulus yang kami persembahkan nyatanya mampu membuatku kerap lebih terhibur. Sehingga lima jam hidupku, kini semakin lebih berarti dan bermakna lagi. Rasa dan asa berjalan seiring dengan kenyataan bahwa lima jam adalah proses waktu yang membuat hidupku makin dewasa dan selalu tabah menjalani segala bentuk tantangan apapun. Moga saja Lima Jam di mata Tuhan cerita hidupku menjadi bagian catatan indah bagiNya,!!!</span></span></div>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-26562916899639119022008-07-28T07:33:00.000-07:002008-07-28T07:56:22.093-07:00Sebelum Terlelap!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SI3dtuAObcI/AAAAAAAAAA0/FT5oyud1xgI/s1600-h/DSC09718.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SI3dtuAObcI/AAAAAAAAAA0/FT5oyud1xgI/s400/DSC09718.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5228078519959842242" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Harapan baru khan datang naaak..?, belajarlah tabah melihat kegundahan hidup ini. Keramahan yang wajar dan tulus, akan menuntun engkau pada kebajikan hidup. Di mana langkah kaki khan mampu menjangkau kegetiran menjadi cahaya hidup.<br />Sebelum almarhum bapakmu meninggalkan kita?, ibu selalu tersenyum yang memancarkan cahaya kegembiraan dari hati, bukan sekedar usaha agar ibu dianggap baik belaka? akan tetapi ibumu memang kerap menempatkan kebajikan diatas segalanya, bahkan segala bentuk kepalsuan pupus dari hidup yang penuh dengan kepalsuan ini<br />Dapatkah? mereka mengerti tentang keadaan kita....Pertanyaan ini amat penting artinya bagi mereka. Kalau saja mereka ingin mengenal dan menyelidiki hidupnya apakah kepahitan tidak pernah mewarnai kehidupan diri sendiri...?<br />Semua orang pernah susah dan semua orang pernah senang, karena senang susah selalu jalan bareng pada kehidupannya.<br />Doa ini aku bisikkan kepada anakku, disaat anakku tertidur lelap!!, yang mana sebelum terlelap merajut kata-kata yang membuatku terenyuh "apakah ibu bahagia?,"<br /></div>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-91960152294848087612008-07-28T00:45:00.000-07:002008-11-06T00:51:07.185-08:00Kegelisahan!!Inikah yang disebut nasib?<br /><div style="text-align: justify;">Terserah!!!.<br />Nasib hanya sebuah kata yang muncul<br />karena aku kehabisan akal untuk dapat mengerti.<br />Dan ada atau tidak adanya yang disebut nasib,<br />yang penting aku harus selalu menjaga diri,<br />bukan karena takut mati melainkan untuk<br />memelihara badan dan batinku agar<br />tetap sehat dan jauh<br />dari bencana serta kegundahan yang tiada berkesudahan.<br />Pelukan kasihku, kerap menjawab segala tantangan dan kegelisahan hidup ini,<br />ya.. kami berusaha menjawab semua<br />dengan lapang dan tetap tersenyum!!<br /></div><p class="MsoNormal"><br /></p>Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6276503496521724868.post-66129337077473818542008-07-27T06:10:00.000-07:002008-07-27T07:33:09.638-07:00Cintailah Aku?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SIx0VE4Xi3I/AAAAAAAAAAM/B4vu1pzg5sE/s1600-h/DSC09709.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_88UqWrgWolE/SIx0VE4Xi3I/AAAAAAAAAAM/B4vu1pzg5sE/s400/DSC09709.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227681172906543986" border="0" /></a>Tarian anak, senantiasa gembira dalam dunia kecilnya.<br />Ijinkanlah aku memeluk kasih ibu,<br />di antara pesona waktu!!<br />bahkan keinginan tuk'<br />melepas.....!!!<br />tangan mungilku menari diantara sumber air kehidupan<br />yang tlah ibu persembahkan untukku.<br />Ya.. manik kehidupanku merekuh, nikmat dari kasih seorang ibu tercinta.<br />Ibu..??<br />ijinkanlah diriku mengenal kasihmu agar lebih bermakna lagi??,<br />dan janganlah tarian dan tawa kecilku hilang.....<br />bersama waktu yang penuh dengan derita ini,. ?<br />nyanyian yang tulus...<br />dan ratapan kasih anakmu.. Wulan!!Wulandarihttp://www.blogger.com/profile/08227372160268055686noreply@blogger.com1