Jam ke lima, aku dibangunkan oleh aktifitas baru. Sibuk!, namun kenyataannya mampu menyembuhkanku, bertandang ke dalam kehidupan yang menurut kami sudah mulai bermakna dan penuh gairah. Pagi-pagi sekali, selain masak sarapan, juga kusiapkan air panas tuk' memandikan si kecil, maklum dia sudah mulai sekolah taman kanak-kanaknya. Lima jam itu kami jalani hidup semakin riang, penuh arti dan memiliki semangat baru.
Selepas pukul 10, selama lima jam kutunggu aktifitas rutin yakni kerja siff sore. Di sini selama lima jam rutinitas kerja sebagai resepsionis di sebuah hotel, keramahan dan senyum tulus yang kami persembahkan nyatanya mampu membuatku kerap lebih terhibur. Sehingga lima jam hidupku, kini semakin lebih berarti dan bermakna lagi. Rasa dan asa berjalan seiring dengan kenyataan bahwa lima jam adalah proses waktu yang membuat hidupku makin dewasa dan selalu tabah menjalani segala bentuk tantangan apapun. Moga saja Lima Jam di mata Tuhan cerita hidupku menjadi bagian catatan indah bagiNya,!!!