Jumat, 09 Januari 2009

Selembar Kertas.......

Kemarin.............
Selembar kertas putih itu
Pernah beralurkan sebuah cerita
Sempat bertuliskan kata - kata mutiara
Rangkaian puja dan puji doa suci
Sempat pula terlukis sosok mungil nan cantik
Yang ku isi dengan warna - warni senyuman
Namun sejenak kemudian..................
Lembaran kertas putih itu
Berhamburan jatuh ke tanah
Tersobek - sobek hingga hilang bentuk
Aku berontak.............
Namun aku tidak berdaya
Ku ambil sobekan demi sobekan itu
Ku satukan lagi dengan kasih yang tersisa
Hingga sosok mungil itu bisa ku pandangi lagi
Aku tersenyum..............
Menatap lembaran kertas putih itu lagi
Yang kini telah terbingkai manis
Tanganku tergoda  menyentuhnya
Mengusap wajahnya dengan warna pelangi 
Dan menuliskan kembali kata - kata baru
Yang sarat makna.............
Namun sejenak kemudian..............
Sang Bayu merampasnya
Bingkai itu berserakan..........
Hancur tiada berbentuk
Hingga yang tersisa kini hanya serpihan
Dan selembar kertas yang senantiasa tergenggam

Nyanyian Hati.........

Aku berdiri pada persimpangan
Kaki kananku memintaku kekiri
Namun kaki kiriku berkehendak lain
Tapi hatiku..............?
Menjerit untuk sebuah keputusan
Aku hanya bisa terdiam
Sunyi...................
Mulutku tertutup rapat tiada bergeming
Mataku menatap dalam kekosongan
Nafasku bergetar dalam ruang yang sesak 
Berat....dalam balutan rasa
Aku berdiri...........
Bertahan dikedua kakiku yang semakin lemas
Mencoba tegak dengan badanku yang mulai rapuh
Aku ingin berlari...........!!!
Namun paku - paku ini.............
Menancap kokoh di kedua kakiku
Menahanku untuk selalu tetap berdiri
Aku ingin teriak............!!!
Namun bibirku terkunci rapat
Meski hatiku berontak keras...............
Untuk sebuah pengharapan
Ku hendak bersandar sejenak........
Namun angin itu menghempasku.....!!!
Menoreh luka lama yang telah mengering
Hingga ku tiada mampu lagi
Untuk tertawa apalagi menangis

Mengenai-Ku

Foto saya
Negara, Bali, Indonesia
Aku menangis namun tetap tersenyum, walau duka dan suka memang seirama dengan jalan hidup keluarga kecilku yang amat sederhana. Nyanyian rintihanku adalah melihat sosok seorang ayah yang telah lama meninggalkanku. Peluklah aku Ayahhh..kurindu belaian kasihmu kurindu canda tawa dan dekapan mesra sosok ayahku yang lama hilang!!! Hanya sosok ibulah harapan itu aku sandarkan. Dan rasa syukur senantiasa membuahkan bukti cinta kasih yang tulus, dan hanya bakti suci kupersembahkan kepadamu ibu..??

SingSong

Pukul

Ibu Ku

Ibu Ku
Satu-satunya Permata Hidupku!