Minggu, 28 Desember 2008

# J e L a N g T a H u N B a R u 2 0 0 9 #

Pagi ini...suasana lobby tempatku bekerja betul - betul rame. Maklum...sudah 3 hari ini hunian di tempatku bekerja sampai over book alias kita sampai nolak tamu untuk menginap karena kamar sudah terisi penuh. Suasananya begitu riuh dan aku bertugas hanya seorang diri.

" Tapi....aku sempatkan diri posting, biar tambah seru...!! He he he ....."    

Belum lagi bunyi telpon "  kraaang.....kriiing.....kraaang...kriiing " !!!  Tamu minta inilah...itulah...tanya ini tanya itu...belum lagi ada tamu yang bayar atau hanya sekedar menyapa...." Selamat pagi ".  "Wah...bingung juga nih...!!".  Syukur2 tidak ada tamu yang complain.   "Jadi...bisa dibayangkan " kan  bagaimana sibuknya ? "  Padahal... setiap saat kita di harapkan selalu yang ramah dan murah senyum ke para tamu. Katanya sih " service is number one ", begitu kata Bos.....!!.

" Yaaaa....lumayan juga sih, banyak tamu jadi banyak income nih ". Hotel tempatku bekerja memang pas banget buat tamu2 transit, karena lokasinya yang strategis. Jadi...kalau tamu datang sudah malam dari penyebrangan Gilimanuk mereka mesti transit dulu, karena kalau dilanjutkan akan kemalaman dan tentunya beresiko ' kan ? " Jadi.... mau tidak mau mereka harus menginap dulu untuk semalam.  

Semalam ada 2 group dari Jakarta yang menginap dan mereka sudah booking dari sebulan sebelumnya. Ditambah lagi tamu2 yang datangnya walk in. Maklum...mau akhir tahun dan mereka mau menyambut tahun baru di sini, * Pulau Bali *.  Iya....tidak terasa tahun 2008 masih tinggal beberapa hari lagi dan bersiap - siap  menyongsong terbit mentari 2009. 

 " Semoga di tahun baru ini kita bisa lebih baik dari tahun kemarin "

 " Selamat Tahun Baru 2009 "

Selasa, 09 Desember 2008

B a H a G i A k U......

Puji syukur....

Kata itulah yg terucap saat ini

Atas segala kasih dan cinta

Segala perhatian dan doa tulusnya

Yang begitu murni........

Atas segala sayang dan pengorbanan

Menyeruak masuk dalam jiwaku

Mengisi relung hatiku kini

Dari orang - orang terkasih dan tersayang

Insan - insan terpilih yg membawa kedamaiaan

Yang ada buatku saat ini

Menebar senyum......:) :) :)

Dalam lembar hidupku kini......

Hanya terimakasih ku sanggup sampaikan

Dan tetes air mata bahagiaku.....

Note : tiada bisa ku sebutkan satu persatu...all of u is the best !! Thanks a lot...

Wulan...mutiara hatiku

" Sepi dan sunyi "....itu yang ada dalam benak ku saat ini, hanya alunan musik rindik yang terdengar di telingaku. Mengalun begitu meneduhkan...seolah menggambarkan kedamaian hatiku kala pikiranku menerawang teringat akan senyum mungilnya. Iya....ku teringat akan dia.....!!  Dia yang memberi hidup dan mampu membuat kaki ini tetap berdiri tegak menghadapi hidup. Ya... hidup...!!  Hidup ini begitu bermakna dan perlu di maknai....

" Wulan....aaacchhh...Wulan..."  Mutiara kecilku yang menghiasi hari2 saat lelahku dengan senyum manjanya. Saat ku sedih, wulan ceriakan dengan senyum mungilnya. Saat ku redup, dia terangi dengan sinar cintanya. Kala ku gundah dia hibur aku dengan canda cerianya...segalanya darimu dan untukmu...WULAN.

Penguatku dalam menapaki hidup ini, kadang ku berpikir...?!   " Apakah aku bisa melewati setapak ini yang penuh akan kerikil2 tajam yang setiap saat bisa saja menggores kulitku... ?? "      " Atau...mampukah aku mengambil keputusan saat ku berada pd persimpangan....jalan mana yg harus ku pilih... ?? ".  Kembali....wajah dan senyum manisnya melintas memenuhi pikiranku..hingga ku tersadar.....!!  " Ya......aku bisa......!! " 

Memang benar...... apa yg di bilang oleh HRD tempat aku bekerja dulu, bahwa " Hidup ini sangat begitu berarti. Harus sabar dan tetap kuat, karena dalam hidup ini yang kita cari cuma satu.....yaitu KEBAHAGIAAN  !!  Meski seadanya... tetapi kita bisa menemukan rasa itu, tetap merasa hidup dan jiwa ini senantiasa gegap gempita."  Pesan mulia itulah yg sampai saat ini ku pegang terus dan akan selalu ada dlm setiap langkah hidup ini.

Dan untuk itulah....ku selalu ada dan bertahan demi si kecil Wulan...LOVE

ketar-ketir

“Tiga malam aku tidak tidur", menanti puteriku di sini, sudah tiga hari ini ia sakit.

Agaknya rasa itu akan menuliskan lanjutannya, mungkin akan menyebutkan yang ditunggu-tunggu akan penderitaan ibu­nya, akan tetapi menyebutkan kehadiran yang lebih lagi. dan yang ditunggu-tunggu adalah kehadiran setiap saat ibunya, akan tetapi rasa untuk menunggu itu hanya me­rupakan coretan dari atas ke bawah, agaknya pada saat itu rasa sakit itu akan menular dan datang me­nyerang ibunya.

Wulan, anakku berlutut. Tak dapat ditahan lagi beberapa tetes air mata membasahi pipinya. Baru sekarang dia dapat me­nangis, biarpun hanya beberapa tetes air mata. Dia telah banyak memikirkan akan perjuangan dan ketulusan kasih seorang ibu.

ibunya hidup menderita tekanan batin. Pantas saja ibunya menanggung yang tak pernah ter­balas itu, dan tak pernah dapat melupakan kasihnya kepada aku anaknya. Salahkah sikap ibunya itu? Tidak, tidak! Kehidupan ibunya telah banyak menderita oleh peristiwa itu dan ibunya hanya dapat bertahan hidup untuk mengasuh aku terlebih jika aku sakit seperti sekarang ini.

Dan setelah tahu bahwa anaknya sakit, otomatis ibuku merasa "ketar-ketir" memikirkan aku yang terbaring lemah. Ibuku jauh-jauh datang ke orang pintar hanya untuk melihat bagimana kondisiku yang sebenarnya, "kok, penyakit anakku ngak pernah sembuh-sembuh," ujarnya. Untuk diketahui aku sakit lemas seperti ini berlanjut sampai dua minggu, semacam sakit (medewa) panas yang disertai bintik-bintik disekujur tubuh. Dan pula ibuku bersusah payah mencari keluarga untuk minta bantuannya. Dan dia telah lakukan semuanya itu dengan iklas.

“Ibu.... ahhh, Ibu, ampunkan anakmu.... ini!” Aku meratap dan merasa menye­sal sekali, yang teringat akan kasih ibuku yang tulus, akan penderitaannya, yang mana sejak masih bayi aku tetap dalam dekapannya dan tak pernah terpisahkan dalam setiap langkah hidupnya!. TENGKAYU MOM?

Ketika aku tiba dekat jalan yang menuju ke mulut tebing, rasa ketir ini justru merasa ngeri karena mengira bahwa tentu anaknya ini akan melihat sebuah drama kehidupan dari sebuah balas budi yang tiada berkesudahan. Akan tetapi, betapa heran hatiku ketika melihat tempat itu sudah bersih, tidak nampak sebuah cela dari seorang manusia dan sebagai gantinya, di situ terdapat gundukan cinta iklas-seiklas-iklasnya yang teramat besar. Merupakan sebuah cinta!

Agaknya, semua cinta itu dikubur menjadi satu di dalam hatinya. Siapa yang mengubur? Tempat itu jauh dari kehidupan ketar-ketir yang menggangu. Dan hanya cinta kasih seorang anak yang mampu membangkitkan segalanya menjadi satu dan utuh.



Kamis, 06 November 2008

"Siapa di Luar Yang Mengetuk Pintu?"


"Siapa di luar yang mengetuk pintu?" tiba-tiba terdengar pertanyaan dari dalam, suara lembut namun nyaring dan mengejutkan hatiku sendiri. Walaupun sebelumnya aku mengharapkan memperoleh jawaban yang pasti, namun siapakah dia?.

"Aku... eh, yang kemarin itu lho...," ujar seorang laki-laki yang memang di kenal sebelumnya, yang tetap berusaha untuk masuk melalui celah pintu hatiku. Sekecil apapun, mereka akan..?

Hening sejenak, lalu suara hatiku bertanya lagi. "Apa kehendakmu?" ,

"Saya…..????” Jawabnya, tanpa berani menyebutkan kemauannya secara jelas, yang mungkin oleh temannya telah dipesan agar dia tidak memperkenalkan apa maksud sesungguhnya. Seolah mereka telah bersepakat untuk menyembunyikan kehadirannya jika ingin berusaha mengetuk-ngetuk pintu hati yang sudah padat ini.

Kejadian ini kerap berulang-ulang terjadi, jadi semakin seringlah aku mendongakkan kepala ini dan berkata, "Siapa di luar yang mengetuk pintu?".

Dan akhirnya, "Tanpa jawaban yang jelas......!" SIAPAKAH?

Daun pintu berderit dan aku melangkah mundur. Ketika daun pintu terbuka, muncullah seorang laki-laki dan aku memandang dengan mata terbelalak, tertegun karena kagum dan heran. Dan kali ini, sama sekali tidak seperti yang diduganya, dia adalah..(#@#$$$$$@@@#@!?*^&%$$S@@@@#!!?)...............?

Sabtu, 23 Agustus 2008

sebuah penantian


Suatu saat aku berharap seperti ini..,?
"Mungkin matamu yang lembut itu, atau mulutmu yang selalu tersenyum atau juga hidungmu yang cupingnya dapat kembang kempis lucu, atau rambutmu yang hitam panjang awut-awutan itu, menarik hatiku. Atau kesemuanya ditambah kesederhanaanmu, kelembutanmu, pakaianmu yang sederhana namun bahkan menonjolkan keindahan bentuk tubuhmu, waah, pendeknya engkau manis menarik!, ditambah lagi keanggunan serta ketulusan yang kamu milki tleah mampu merekuh hatiku sedemikian rupa dan sepantasnyalah aku bertemu dengan seorang dewi atapun bidadari yang hanya diperuntukkan bagi hidupku ini, " ujar dia entah siapa, namun seorang yang memiliki ketulusan.

Bukan, bukan perayu kurang ajar yang mempunyai niat buruk," pikirku saat itu. Pria ini lain sama sekali daripada para pria lainnya. Pria lainnya yang kujumpai, selalu memandang kepadaku dengan sinar mata yang jelas membayangkan kebangkitan nafsu berahi, senyum-senyum buatan untuk memikat, kata-kata rayuan yang juga isinya penuh dengan daya pikat, mata dan mulut yang jelas mengandung kekurangajaran.

Akan tetapi pria ini lain sama sekali. Biarpun rayuannya maut, lebih manis dan menyenangkan dibandingkan semua rayuan yang pernah didengar olehku, namun sinar mata pria ini polos dan bersih dari nafsu, dan tidak ada nampak bayangan keinginan untuk memikat, apalagi kurang ajar, tersirat ketulusan cinta dan maksud hatinya memeang diperuntukkan untuk memuja wanita diatas segalanya. Maka hati kecil ku pun tertawa ringan,,,ehmmmm


Sabtu, 02 Agustus 2008

Puisi Ketulusan Dari "Ipanks Blog"

Goresan sadar yang diberikan oleh Ipanks Blog, dalam komentnya di artikel "Menelanjangi Kasih Bunda", terselip puisi yang membuatku semakin bangga dan mendapat tempat sebagai sosok seorang ibu,,terima kasih kepadamu wahai si peneduh hati,, moga sorga itu menyatu dalam hidup dan pinta damai mu....

Mother - Ibu Aku sangat bangga pada Ibu
Kau adalah pahlawan hidupku
Aku teringat masa kecilku
Dikala aku terjaga dari tidurku
Ibu bangun dan membelaiku dengan hangat
Ibu bisikkan kalimat-kalimat indah
Agar aku bisa terlelap kembali

Semua kenangan yang indah
Terbayang kembali di sore ini
Takkan pernah kulupa
Tangan Ibu yang lembut menggandeng jari-jari kecilku
Ibu jaga dengan sepenuh hati
Ibu peluk agar tidak pernah terlepas....

Jumat, 01 Agustus 2008

Menelanjangi Kasih Bunda!

Waktu kian berputar, menelisik sennyawa hidup yang harus kupahami. Catatan di ambang senja ini mungkin akan pula mewakili sekilas hidupku yang mulai dipertanyakan oleh anakku...Perlahan dia sudah berani membuka helai kisah dengan kata-kata "kenapa"??.
Achh... mengapa nak..? engkau telanjangi ibu dengan kisah yang sudah mulai kering dengan air mata ini,,, akan tetapi jangan-jangan air mata anakku akan mampu pula mengisi dan mengepung kelopak mata agar terisi kembali?.
Jangan nak?, ibumu sudah merasa bahagia dan sudah belajar bagaimana menimba kebijaksanaan agar tidak larut dalam kepedihan lagi. Janganlah kau usik kembali kenangan itu?, ketika darah mengalir di sudut bibir ayahmu, tangan kanan ibumu gemetar pilu menyeka di tubuh dinginnya. sedangkan di tangan kiri ibumu, engkau menangis tiada henti seolah tidak percaya bahwa nafas dan cinta kasih ayah tercinta hilang di saat engkau berumur dua bulan.
Seketika ibu goyah!! roboh tanpa bentuk,, Kenyataan yang sulit untuk menerima warna baru pada kehidupan ini.
Saat itu nak.., ibu telanjang!!, namun perlahan kurajut kembali hidup ini dengan benang-benang kasih bersamamu dan telah menjadi kesatuan yang tak terpisah. Tiada kata menyerah ataupun rasa gundah gulana, kalbu tetap menjerit itupun jika engkau mengambang dalam kalbu selalu mengungkit di masa penutupan halaman terakhir ayahmu.
Di sana, ayah pasti melihat cinta dan kasihnya memberi jiwa atau kekuatan kepada buah hatinya Wulan!!, jadi, jangan telanjangi ibu lagi dengan kenagan duka ya.. ,,?".
Tapi esok pagi, yakinlah terus melintas bayangan cinta kita, mari kita rasakan dan maknai air mata yang membelah ke dua pipi dan terus mengalir apa adanya walaupun diselingi derai gerimis, ibu siap menuturkan masa itu dengan cermin yang berbeda. "bubu manis ngih sayang??,"

Anakku..

Selasa, 29 Juli 2008

Lima Jam!!

Sehari, selama lima jam alur hidup jiwaku menari liar dalam kekosongan. Sering aku bersama si kecil mengisi waktu lima jam tersebut dengan gerai canda tawa, akan tetapi sia-sia belaka. Bahkan di sisi lain kucoba tuk menjalani hidup itu apa adanya, walaupun tekanan pihak luar tetap marangsek ganas berusaha mengisi lima jam waktu kosongku. Mereka berusaha menyentuh hidupku dengan bahasa dan gerak tubuh yang mencurigakan, ehemm ngak semua sihh??.
Jam ke lima, aku dibangunkan oleh aktifitas baru. Sibuk!, namun kenyataannya mampu menyembuhkanku, bertandang ke dalam kehidupan yang menurut kami sudah mulai bermakna dan penuh gairah. Pagi-pagi sekali, selain masak sarapan, juga kusiapkan air panas tuk' memandikan si kecil, maklum dia sudah mulai sekolah taman kanak-kanaknya. Lima jam itu kami jalani hidup semakin riang, penuh arti dan memiliki semangat baru.
Selepas pukul 10, selama lima jam kutunggu aktifitas rutin yakni kerja siff sore. Di sini selama lima jam rutinitas kerja sebagai resepsionis di sebuah hotel, keramahan dan senyum tulus yang kami persembahkan nyatanya mampu membuatku kerap lebih terhibur. Sehingga lima jam hidupku, kini semakin lebih berarti dan bermakna lagi. Rasa dan asa berjalan seiring dengan kenyataan bahwa lima jam adalah proses waktu yang membuat hidupku makin dewasa dan selalu tabah menjalani segala bentuk tantangan apapun. Moga saja Lima Jam di mata Tuhan cerita hidupku menjadi bagian catatan indah bagiNya,!!!

Senin, 28 Juli 2008

Sebelum Terlelap!


Harapan baru khan datang naaak..?, belajarlah tabah melihat kegundahan hidup ini. Keramahan yang wajar dan tulus, akan menuntun engkau pada kebajikan hidup. Di mana langkah kaki khan mampu menjangkau kegetiran menjadi cahaya hidup.
Sebelum almarhum bapakmu meninggalkan kita?, ibu selalu tersenyum yang memancarkan cahaya kegembiraan dari hati, bukan sekedar usaha agar ibu dianggap baik belaka? akan tetapi ibumu memang kerap menempatkan kebajikan diatas segalanya, bahkan segala bentuk kepalsuan pupus dari hidup yang penuh dengan kepalsuan ini
Dapatkah? mereka mengerti tentang keadaan kita....Pertanyaan ini amat penting artinya bagi mereka. Kalau saja mereka ingin mengenal dan menyelidiki hidupnya apakah kepahitan tidak pernah mewarnai kehidupan diri sendiri...?
Semua orang pernah susah dan semua orang pernah senang, karena senang susah selalu jalan bareng pada kehidupannya.
Doa ini aku bisikkan kepada anakku, disaat anakku tertidur lelap!!, yang mana sebelum terlelap merajut kata-kata yang membuatku terenyuh "apakah ibu bahagia?,"

Kegelisahan!!

Inikah yang disebut nasib?

Terserah!!!.
Nasib hanya sebuah kata yang muncul
karena aku keha­bisan akal untuk dapat mengerti.
Dan ada atau tidak adanya yang disebut nasib,
yang penting aku harus selalu menjaga diri,
bukan karena takut mati melainkan untuk
memelihara badan dan batinku agar
tetap sehat dan jauh
dari bencana serta kegundahan yang tiada berkesudahan.
Pelukan kasihku, kerap menjawab segala tantangan dan kegelisahan hidup ini,
ya.. kami berusaha menjawab semua
dengan lapang dan tetap tersenyum!!


Minggu, 27 Juli 2008

Cintailah Aku?

Tarian anak, senantiasa gembira dalam dunia kecilnya.
Ijinkanlah aku memeluk kasih ibu,
di antara pesona waktu!!
bahkan keinginan tuk'
melepas.....!!!
tangan mungilku menari diantara sumber air kehidupan
yang tlah ibu persembahkan untukku.
Ya.. manik kehidupanku merekuh, nikmat dari kasih seorang ibu tercinta.
Ibu..??
ijinkanlah diriku mengenal kasihmu agar lebih bermakna lagi??,
dan janganlah tarian dan tawa kecilku hilang.....
bersama waktu yang penuh dengan derita ini,. ?
nyanyian yang tulus...
dan ratapan kasih anakmu.. Wulan!!

Mengenai-Ku

Foto saya
Negara, Bali, Indonesia
Aku menangis namun tetap tersenyum, walau duka dan suka memang seirama dengan jalan hidup keluarga kecilku yang amat sederhana. Nyanyian rintihanku adalah melihat sosok seorang ayah yang telah lama meninggalkanku. Peluklah aku Ayahhh..kurindu belaian kasihmu kurindu canda tawa dan dekapan mesra sosok ayahku yang lama hilang!!! Hanya sosok ibulah harapan itu aku sandarkan. Dan rasa syukur senantiasa membuahkan bukti cinta kasih yang tulus, dan hanya bakti suci kupersembahkan kepadamu ibu..??

SingSong