Achh... mengapa nak..? engkau telanjangi ibu dengan kisah yang sudah mulai kering dengan air mata ini,,, akan tetapi jangan-jangan air mata anakku akan mampu pula mengisi dan mengepung kelopak mata agar terisi kembali?.
Jangan nak?, ibumu sudah merasa bahagia dan sudah belajar bagaimana menimba kebijaksanaan agar tidak larut dalam kepedihan lagi. Janganlah kau usik kembali kenangan itu?, ketika darah mengalir di sudut bibir ayahmu, tangan kanan ibumu gemetar pilu menyeka di tubuh dinginnya. sedangkan di tangan kiri ibumu, engkau menangis tiada henti seolah tidak percaya bahwa nafas dan cinta kasih ayah tercinta hilang di saat engkau berumur dua bulan.
Seketika ibu goyah!! roboh tanpa bentuk,, Kenyataan yang sulit untuk menerima warna baru pada kehidupan ini.
Saat itu nak.., ibu telanjang!!, namun perlahan kurajut kembali hidup ini dengan benang-benang kasih bersamamu dan telah menjadi kesatuan yang tak terpisah. Tiada kata menyerah ataupun rasa gundah gulana, kalbu tetap menjerit itupun jika engkau mengambang dalam kalbu selalu mengungkit di masa penutupan halaman terakhir ayahmu.
Di sana, ayah pasti melihat cinta dan kasihnya memberi jiwa atau kekuatan kepada buah hatinya Wulan!!, jadi, jangan telanjangi ibu lagi dengan kenagan duka ya.. ,,?".
Tapi esok pagi, yakinlah terus melintas bayangan cinta kita, mari kita rasakan dan maknai air mata yang membelah ke dua pipi dan terus mengalir apa adanya walaupun diselingi derai gerimis, ibu siap menuturkan masa itu dengan cermin yang berbeda. "bubu manis ngih sayang??,"
10 komentar:
penuh inspirasi, penuh romansa, penuh kenangan...
izinkan seseorg untuk menutup ketelanjangan itu dan biarkan iya menjadi selimut dari setiap detik dingin yg kaurasakan. Hidup hanyalah onggokan 2 kejadian 2 yg di olah oleh waktu.... ada makna dari setiap momentnya... jgn pernah bersedih, bukan berarti tak boleh menangis...
good post bunda
Untuk Rofi :
aku selalu takut kehilangan mimpi indah, walaupun makna dari onggokan waktu selalu menanti selimut itu. Akan tetapi kenagn dan tangisan itu selalu membuatku dingin menghadapi aroma kehidupan yang penuh dengan senyum sinis dan kehinaan ini, tapi ku belajar tuk kembali hidup ceria lhooo. Makasih yaaa telah membangkitkan semangatku,,??
Sungguh Cerita Yang Memilukan Aq Seakan2 Ikut terbawa....Suasana haru Dan Ketegaran Seorang Ibu
hmm, sorry to hear about that :(
hidup adalah jalinan benang2 'masa sekarang' yang terajut indah oleh tangan2 pemiliknya. masa lalu dan masa depan bukanlah milik kita, masa sekaranglah milik kita.
tinggalkan masa lalu dengan 'sekarangnya' sendiri. jalani n nikmati saat ini...
ehm, tidak perlu terus telanjang. burung perlu dua sayap untuk terbang. cinta perlu dua orang untuk mengekspresikan diri....
Mother - Ibu Aku sangat bangga pada Ibu
Kau adalah pahlawan hidupku
Aku teringat masa kecilku
Dikala aku terjaga dari tidurku
Ibu bangun dan membelaiku dengan hangat
Ibu bisikkan kalimat-kalimat indah
Agar aku bisa terlelap kembali
Semua kenangan yang indah
Terbayang kembali di sore ini
Takkan pernah kulupa
Tangan Ibu yang lembut menggandeng jari-jari kecilku
Ibu jaga dengan sepenuh hati
Ibu peluk agar tidak pernah terlepas
Lanjut ya..
Trimas yaa sang motivatorku :
@. MC = jangan ikut bersedih yaa kuingin seperti anda yang selalu ceria dengan kegilaan yg anda miliki.
@. st_Hart = makasih yaa selama ini ku ingin ada yang mengisi kekosongan jiwaku dengan rasa dan asa sebuah cinta seorang sahabat, mudah2han ketelanjanganku mampu diberi sayap oleh diri kalian sahabatku.
@. ipanks = Kata ibu : "Ibu selalu takut kehilangan mimpi ketika lampu di kamar tak cukup mampu menjadi pelengkap sunyi,". Engkaulah pelita abadiku bahkan yang mengamankan matahari sekalipun menyatu dalam relung keindahan.....
(ijin ya ipank ku posting hasil karyamu,, ok trimsss)
saya yakin mba ulan termasuk orang yang tegar dalam menghadapi ujian hidup di dunia ini..
semangat ya mba..
seperti semangat saya dalam jalanin bisnis ini...ingin mewujudkan mimpi2 saya dapat uang banyak, huahaha.... ga nyambung ya...?
hmmm,judul tg menggoda.
telanjang kasih bunda,jd ingat waktu diposyandu dulu nih.
bunda... karena engkau-lah aku menjadi ada...
sedih.... jadi kangen bapak yang pergi entah kemana.....
Posting Komentar