Sabtu, 23 Agustus 2008

sebuah penantian


Suatu saat aku berharap seperti ini..,?
"Mungkin matamu yang lembut itu, atau mulutmu yang selalu tersenyum atau juga hidungmu yang cupingnya dapat kembang kempis lucu, atau rambutmu yang hitam panjang awut-awutan itu, menarik hatiku. Atau kesemuanya ditambah kesederhanaanmu, kelembutanmu, pakaianmu yang sederhana namun bahkan menonjolkan keindahan bentuk tubuhmu, waah, pendeknya engkau manis menarik!, ditambah lagi keanggunan serta ketulusan yang kamu milki tleah mampu merekuh hatiku sedemikian rupa dan sepantasnyalah aku bertemu dengan seorang dewi atapun bidadari yang hanya diperuntukkan bagi hidupku ini, " ujar dia entah siapa, namun seorang yang memiliki ketulusan.

Bukan, bukan perayu kurang ajar yang mempunyai niat buruk," pikirku saat itu. Pria ini lain sama sekali daripada para pria lainnya. Pria lainnya yang kujumpai, selalu memandang kepadaku dengan sinar mata yang jelas membayangkan kebangkitan nafsu berahi, senyum-senyum buatan untuk memikat, kata-kata rayuan yang juga isinya penuh dengan daya pikat, mata dan mulut yang jelas mengandung kekurangajaran.

Akan tetapi pria ini lain sama sekali. Biarpun rayuannya maut, lebih manis dan menyenangkan dibandingkan semua rayuan yang pernah didengar olehku, namun sinar mata pria ini polos dan bersih dari nafsu, dan tidak ada nampak bayangan keinginan untuk memikat, apalagi kurang ajar, tersirat ketulusan cinta dan maksud hatinya memeang diperuntukkan untuk memuja wanita diatas segalanya. Maka hati kecil ku pun tertawa ringan,,,ehmmmm


12 komentar:

Rezky Pratama mengatakan...

wew,bahasanya keren,,,
tapi q rada binun,,maklum pelajaran bahasa indonya dapet standar dulu!

Arjuna Valentino mengatakan...

seringkan hati untuk melihat apa adanya niscaya mba akan selalu memperoleh harapan itu dengan baik..

Selamat yaa,, bagus bgt nh renungannya,, aku jadi malu nh..hehehehe!!

Anonim mengatakan...

hhmm....ga da kata selain. kejar dan gapai setiap harap itu.

Anonim mengatakan...

masih adakah pria yang mampu tuk menjadi harapan seperti ini..
kalau memang ada maka dialah sang priai

Afif Amrullah mengatakan...

siapakah dia? jangan terlampau banyak berharap mba'. cari,cari dan cari :D

Wulandari mengatakan...

To :
@@@, Rezky : Makasih atas pujiannya,,n' ngak ada yang keren tuch...kalo bingungnya mungkin sama2 donx??.

@@@, Arjuna : Emang kita ditakdirkan ntuk selalu merenungi hidup ini agar lebih kuat,, benar ngak?

@@@, Rofi : Baru angan2 aja mas??,

@@@, Koko : hikhikhik pria apa priaiii??, yang jelas ku yakin pasti ada donx..capa tau??

@@@, Afif Amrullah : sudah lima tahun belum ketemu nh,,hehe, sabar, sabar, sabar??

Unknown mengatakan...

seperti itulah "sebuah penantian," tapi kenapa hanya "sebuah"...?

salam kenal too

Anonim mengatakan...

siapa kah pria itu? hihihi :D

Anonim mengatakan...

yah semoga penantian itu bisa berarti dan menjadi sebagai motifasi bukan bentuk dari belenggu diri

Bazoekie mengatakan...

ehem...ehem...siapa sih sebenarnya?

Anonim mengatakan...

nice blog, I really like it
salam
http://indodiabetes.com

pojokjambi mengatakan...

tunggu apa lagi....

Mengenai-Ku

Foto saya
Negara, Bali, Indonesia
Aku menangis namun tetap tersenyum, walau duka dan suka memang seirama dengan jalan hidup keluarga kecilku yang amat sederhana. Nyanyian rintihanku adalah melihat sosok seorang ayah yang telah lama meninggalkanku. Peluklah aku Ayahhh..kurindu belaian kasihmu kurindu canda tawa dan dekapan mesra sosok ayahku yang lama hilang!!! Hanya sosok ibulah harapan itu aku sandarkan. Dan rasa syukur senantiasa membuahkan bukti cinta kasih yang tulus, dan hanya bakti suci kupersembahkan kepadamu ibu..??

SingSong

Pukul

Ibu Ku

Ibu Ku
Satu-satunya Permata Hidupku!